Jumat, 08 November 2013

RUPÂ VIBHÂGA


RUPÂ VIBHÂGA
            Semua materi ini adalah satu jenis, dan ia disebut tanpa akar (ahetuka), dengan kondisis (sappacayaṃ) sasaran dari noda (sāsava), terkondisi (saṇkhata), duniawi (lokiya), berkenaan dengan alam indriawi (kamavacara), tanpa objek (anaanana), tidak untuk dihilangkan atau dilenyapkan (apphatabba). Akan tetapi bila dipahami sebagai internal dan eksternal.

Semua jenis rupa memiliki aspek;
      Ahetuka: tidak memiliki akar
      Sappaccaya: semua berhubungan dengan sebab (kamma, citta, utu, àhàra)
      Sàsava: semua berperan sebagai obyek dari kekotoran batin
      Sankhata: semua dikondisikan dengan 4 sebab
      Lokiya: semua berhubungan dengan lima agregat dari kemelekatan
      Kàmàvacara: semua dalam lingkup kàma
      Anàrammaõa: semua tidak mampu menerima obyek
      Appahàtabba: tidak dipadamkan atau dihapus dengan magga.

Karena semua materi adalah tanpa akar dan ia tidak bertautan dengan akar baik, akar buruk ataupun dengan akar tidak menentu, fungsional (kiriya), tautang dengan akar hanya terbatas pada fenomena batin.
Semua materi ini adalah dengan kondisi (sappacaya) karena ia muncul bergantung pada 4 sebab, yaitu: kamma, citta, utu, ahara.

Sema materi adalah menjadi sasaran semua noda (sasava), karena ia dapat menjadi objek dari 4 jenis noda (kamasava), (bhavasava), (ditthasava), (avijjasava).
Semua materi dengan kondisi (sankhata) dan duniawi lokiya karena tidak ada materi yang melebihi atau melampui dinia dari lima gugusan kemelekatan.

Semua materi adalah berkenaan dengn alam indriawi (kamavacara) meskipum materi ada pada materi halus menurut sifatnya ia berkenaan dengan alam indriawi kaarena ia adaah objek dari nafsu keingina indriawi, materi ini adalah tanpa objek karena tidak seperti fenomena batin dan ia tidak dapat mengetahui objek. Ia tidak untuk dilenyapankan karena ia tidak dapat dilenyapkan seperti kekotoran batin oleh empat kesadaran jalan supraduniawi (maggacitta).


Ajjattikarupa => pasadarupa 5 => Internal. Dan Bahirarupa => rupa => 3 eksternal (Lima jenis materi sensitif adalah internal sisanya adalah eksteral)

            Istilah internal digunakan dalam hubungan dengan materi hanya dapat diterapkan dengan pengertian teknis bagi lima jenis materi sensitif yang bertindak sebagai pintu fenomena batin dan ia disebut (ajjattika). Karena lima materi tersebut memiliki peran inti untuk melihat, mendengar, mengecap, membau dan merasakan sentuhan.

Vadthu-landasan hati => pasadarupa 5 + hadayavadthu 1. Dan avadthu- bukan landasan => rupa 22.
Enam materi yang terdiri dari 5 materi sensitif (pasadarupa) dan materi hati adalah fenomena materi yang merupakan materi landasan (vadthu) sisinya bukan landasan (avadthu).

Dvararupa- Aduvararupa

            Tuju materi yang terdiri dari materi sensitif (pasadarupa) dan dua media isyarat merupakan fenomena materi yang disebut pinti (Dvara) dan sisianya bukan pintu (Advara).

 Keterrangan.

            5 Lima materi sensitif (pasadarupa) adalah pintu dari kesadaran yaitu merupakan media bagi kesadaran dan faktor-faktor mental untuk bertemu dengan objekobjeknya. Isyarat tubuh dan isyarat ucapan (kayavinnatti) dan (vacivinnatti) merupakn saluran untuk melakuan perbuatan melalui tubuh dan  perbuatan melalui ucapan.

Dvara- pintu => 5 (pasadarupa) + vacivinnatti 2 (kayavinnatti dan vacivinnatti). Advara- bukan pintu => rupa 21.

Lima pasadarupa yang bertindak sebagai pintu terjadinya Vitthicitta (khususnya pancadvaravitthi). Kamma dvara ada dua vinnattirupa yang bukan sebagai pintu bagi parbuatan melalui tubuh kayavinnatti dan perbuatan melalui ucapan vaccikamma.

Indriarupa => Anindriarupa

Delapan belas jenis materi yang terdiri dari organ sensitif sifat kalamin dan kehidupan merupakan fenomena materi yang disebut dengan pengendalian (indriya) dan sisianya bukan pengendalian. Lima materi sensitif disebut indriya karena mereka menjalankan satu kekuatan atau daya pengendalian pada bidangnya masing-masing. Dari materi ini mengendalikan fenomena materi yang berdampingan dalam menjalankan fungsinya khusus seperti melihat, mendengar dll. Daya pengendalian kelamin mengendalikan manifestasi atau perwujudan dari ciri-ciri tubuh dan gerak gerik sifat wanita dan sifat pria. Daya hidup mengendalikan jenis-jenis materi yang hidup bersama atau berdampingan.

Indriya- daya pengendalian=> pasadarupa 5, bhavarupa 2 dan jivitidriya 1.    Anindriya-bukan daya pengendalian  => rupa 20

Olarikarupa-santike sappatigharupa sukhumarupa

            Dua belas jenis materi yang terdiri 5 organ sensitif dan 7 objek indria adalah fenomena materi kasar/kentarak (0larika), dekat (santike) dan menimpa (sappatigha). Dan sisianya adalah halus tidak kasar/kentara (sukhuma), jauh (dure) dan tidak menimpa (appatigha).

keterangan

Istilah ini digunakan dan tidak bisa disamakan dengan keadaan sehari-hari mereka terbatas dengan fenomena materi yang merupakan pemotongan atau alat kesadaran indria. Dan sama sekali bukan menunjukan ukuran atau kedekatan relatif objek. Ia disebut olarika karena sifatnya pentingnya baik secara subjektif ataupaun objektif. Maka dianggap santike atau dekat karena penerimaanya. Karena sifatnya kasar dan dekat baik organ sensitif objek indria bertumpuka atau memimpa satu sama lain sehingga ia disebut sappatigha. Fenomena materi ada lima. 5 objek sensitif, 7 objek indria. Dan objek sentuhan dihitung ada 3 macam yang terdiri dari tiga materi unsur pokok yaitu tejo, vayo dan patavi.

Olarika-santike,sappatigharupa=> pasadarupa 5, visaya (gocara) 7.   Sukhuma, dure, appatigharupa=> rupa 16







       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar