RUPÂ VIBHÂGA
Semua materi ini adalah satu jenis,
dan ia disebut tanpa akar (ahetuka), dengan kondisis (sappacayaṃ) sasaran dari
noda (sāsava), terkondisi (saṇkhata), duniawi (lokiya), berkenaan dengan alam
indriawi (kamavacara), tanpa objek (anaanana), tidak untuk dihilangkan atau
dilenyapkan (apphatabba). Akan tetapi bila dipahami sebagai internal dan
eksternal.
Semua
jenis rupa
memiliki aspek;
• Ahetuka: tidak memiliki akar
• Sappaccaya: semua berhubungan dengan sebab (kamma,
citta, utu, àhàra)
• Sàsava: semua berperan sebagai obyek dari kekotoran
batin
• Sankhata: semua dikondisikan dengan 4 sebab
• Lokiya: semua berhubungan dengan lima agregat dari
kemelekatan
• Kàmàvacara: semua dalam lingkup kàma
• Anàrammaõa: semua tidak mampu menerima obyek
• Appahàtabba: tidak dipadamkan atau dihapus dengan
magga.
Karena
semua materi adalah tanpa akar dan ia tidak bertautan dengan akar baik, akar
buruk ataupun dengan akar tidak menentu, fungsional (kiriya), tautang dengan
akar hanya terbatas pada fenomena batin.
Semua materi ini
adalah dengan kondisi (sappacaya) karena ia muncul bergantung pada 4 sebab,
yaitu: kamma, citta, utu, ahara.
Sema materi
adalah menjadi sasaran semua noda (sasava), karena ia dapat menjadi objek dari
4 jenis noda (kamasava), (bhavasava), (ditthasava), (avijjasava).
Semua materi
dengan kondisi (sankhata) dan duniawi lokiya karena tidak ada materi yang
melebihi atau melampui dinia dari lima gugusan kemelekatan.
Semua materi
adalah berkenaan dengn alam indriawi (kamavacara) meskipum materi ada pada
materi halus menurut sifatnya ia berkenaan dengan alam indriawi kaarena ia
adaah objek dari nafsu keingina indriawi, materi ini adalah tanpa objek karena
tidak seperti fenomena batin dan ia tidak dapat mengetahui objek. Ia tidak
untuk dilenyapankan karena ia tidak dapat dilenyapkan seperti kekotoran batin
oleh empat kesadaran jalan supraduniawi (maggacitta).
Ajjattikarupa
=> pasadarupa 5 => Internal. Dan Bahirarupa => rupa => 3 eksternal (Lima
jenis materi sensitif adalah internal sisanya adalah eksteral)
Istilah internal digunakan dalam
hubungan dengan materi hanya dapat diterapkan dengan pengertian teknis bagi
lima jenis materi sensitif yang bertindak sebagai pintu fenomena batin dan ia
disebut (ajjattika). Karena lima materi tersebut memiliki peran inti untuk
melihat, mendengar, mengecap, membau dan merasakan sentuhan.
Vadthu-landasan
hati => pasadarupa 5 + hadayavadthu 1. Dan avadthu- bukan landasan =>
rupa 22.
Enam
materi yang terdiri dari 5 materi sensitif (pasadarupa) dan materi hati adalah
fenomena materi yang merupakan materi landasan (vadthu) sisinya bukan landasan
(avadthu).
Dvararupa-
Aduvararupa
Tuju materi yang terdiri dari materi
sensitif (pasadarupa) dan dua media isyarat merupakan fenomena materi yang
disebut pinti (Dvara) dan sisianya bukan pintu (Advara).
Keterrangan.
5 Lima materi sensitif (pasadarupa)
adalah pintu dari kesadaran yaitu merupakan media bagi kesadaran dan
faktor-faktor mental untuk bertemu dengan objekobjeknya. Isyarat tubuh dan
isyarat ucapan (kayavinnatti) dan (vacivinnatti) merupakn saluran untuk
melakuan perbuatan melalui tubuh dan
perbuatan melalui ucapan.
Dvara- pintu => 5
(pasadarupa) + vacivinnatti 2 (kayavinnatti dan vacivinnatti). Advara- bukan
pintu => rupa 21.
Lima
pasadarupa yang bertindak sebagai pintu terjadinya Vitthicitta (khususnya pancadvaravitthi). Kamma dvara ada dua
vinnattirupa yang bukan sebagai pintu bagi parbuatan melalui tubuh kayavinnatti dan perbuatan melalui
ucapan vaccikamma.
Indriarupa =>
Anindriarupa
Delapan
belas jenis materi yang terdiri dari organ sensitif sifat kalamin dan kehidupan
merupakan fenomena materi yang disebut dengan pengendalian (indriya) dan
sisianya bukan pengendalian. Lima materi sensitif disebut indriya karena mereka menjalankan satu kekuatan atau daya
pengendalian pada bidangnya masing-masing. Dari materi ini mengendalikan
fenomena materi yang berdampingan dalam menjalankan fungsinya khusus seperti
melihat, mendengar dll. Daya pengendalian kelamin mengendalikan manifestasi
atau perwujudan dari ciri-ciri tubuh dan gerak gerik sifat wanita dan sifat
pria. Daya hidup mengendalikan jenis-jenis materi yang hidup bersama atau
berdampingan.
Indriya- daya
pengendalian=> pasadarupa 5, bhavarupa 2 dan jivitidriya 1. Anindriya-bukan daya pengendalian => rupa 20
Olarikarupa-santike
sappatigharupa sukhumarupa
Dua belas jenis materi yang terdiri
5 organ sensitif dan 7 objek indria adalah fenomena materi kasar/kentarak
(0larika), dekat (santike) dan menimpa (sappatigha). Dan sisianya adalah halus
tidak kasar/kentara (sukhuma), jauh (dure) dan tidak menimpa (appatigha).
keterangan
Istilah
ini digunakan dan tidak bisa disamakan dengan keadaan sehari-hari mereka
terbatas dengan fenomena materi yang merupakan pemotongan atau alat kesadaran
indria. Dan sama sekali bukan menunjukan ukuran atau kedekatan relatif objek.
Ia disebut olarika karena sifatnya pentingnya baik secara subjektif ataupaun
objektif. Maka dianggap santike atau
dekat karena penerimaanya. Karena sifatnya kasar dan dekat baik organ sensitif
objek indria bertumpuka atau memimpa satu sama lain sehingga ia disebut sappatigha. Fenomena materi ada lima. 5
objek sensitif, 7 objek indria. Dan objek sentuhan dihitung ada 3 macam yang
terdiri dari tiga materi unsur pokok yaitu tejo, vayo dan patavi.
Olarika-santike,sappatigharupa=>
pasadarupa 5, visaya (gocara) 7.
Sukhuma, dure, appatigharupa=> rupa 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar